Sperma Bisa Menyebabkan Kontraksi Rahim

Ini berkenaan dengan sperma yang memiliki kandungan hormon prostaglandin. Hormon ini kerap mengakibatkan kontraksi pada rahim. Bila hamil, rahim semakin lebih gampang kontraksi. Mengakibatkan, tempat menempelnya ari-ari berubah serta dapat mengakibatkan perdarahan. Karenanya janganlah lagi ditambah dengan prostaglandin dari sperma supaya tak berlangsung kontraksi pada saat trimester awal (umur kehamilan dibagi jadi tiga siklus yang dimaksud trimester).

 Sesuatu ini terkait dengan hubungan seksual semakin lebih aman apabila telah masuk trimester ke-2, dimana calon bayi telah mulai besar, telah keluar dari rongga panggul, serta ari-ari telah menempel pada dinding rahim, hingga biasanya tak menggerecoki waktu hubungan seksual. Jadi, bisa saja lakukan hubungan seksual serta prostalglandin akan tidak demikian berefek.

Masuk trimester ke-3, calon bayi telah makin besar serta bobot calon bayi makin bobot, bikin tak menyenangkan untuk lakukan hubungan seksual. Disini dibutuhkan pengertian suami untuk mengerti keengganan istri berintim-intim. Tidak sedikit, lho, suami yang bukan ingin tahu kesusahan sang istri. Jadi, suami juga butuh diberikan keterangan mengenai keadaan istrinya. Bila pasangan itu dapat mengorganisir, tentu akan tidak ada permasalahan. Hubungan seksual tetaplah dapat dilaksanakan namun dengan posisi spesifik serta lebih hati-hati.

Namun jika telah masuk 38-42 minggu belum ada sinyal tanda kehamilan tak ada salah nya lakukan hubungan seksual, lantaran sperma yang memiliki kandungan prostalglandin ini akan menolong rahim untuk berkontraksi.

Kerap dengar kata2 suster menyuruh bapaknya menengok istrinya yang hamil tua serta belum ingin melahirkan kan?